Jumat, 07 Desember 2012

Judul    : Laporan Hasil Praktikum Pembuatan Sabun
Tujuan  :
  • Siswa memahami cara kerja pembuatan sabun    
  • Siswa mampu membuat sabun sendiri
  • Siswa mengetahui bahan-bahan dasar dalam pembuatan sabun
  • Siswa mampu menentukan massa unsur pembentuk sabun
Dasar Teori   :
     Molekul sabun berbentuk rantai panjang dan satu gugus ionik yang bersifat sangat polar. pada seluruh rantai panjangnya, strukturnya tepat sama dengan molekul minyak sehingga memiliki keakraban dengan molekul minyak (bersifat hidrofilik). sementara pada bagian kepala, ada sepasang atom yang bermuatan listrik yang hanya senang bergabung dengan molekul air (bersifat hidrofobik). kepala inilah yang menbuat seluruh sabun menyatu dengan air.
      Bila sekelompok sabun bertemu dengan partikel kotoran berminyak, mereka yang senang dengan minyak akan mengikatkan diri dengan molekul minyak, sementara mereka yang bersifat ionik yang senang dengan air akan membuat molekul sabun menyatu dengan air, sehingga minyak atau kotoran dapat ikut terikat kedalam air. Selanjutnya partikel kotoran yang semula terperangkap dengan minyak kini bebas untuk ikut mengalir bersama air ketika pembilasan.
     Sabun dibuat dengan cara mencampurkan larutan NaOH/KOH dengan minyak atau lemak. Melalui reaksi kimia , NaOH / KOH mengubah minyak atau lemak menjadi sabun. Sabun ini disebut Saponifikasi.








Bahan dan Alat  :
      Bahan :
  • Minyak sawit                                          10 ml
  • NaOH                                                     4 gram
  • Lexaine C                                                1 ml
  • Aquadest                                                10 ml
  • Madu                                                       2 ml
  • Parfum                                                    secukupnya
      Alat :
  • Masker                                                     1 buah
  • timbangan                                                  1 set
  • beker glass                                                2 buah
  • kaca arloji besar                                        1 buah
  • batang pengaduk                                       1 buah
  • gelas ukur                                                  2 buah
  • blender                                                      1 set
  • cetakan                                                     1 buah
  • kain lap                                                     1 buah
  • sarung tangan                                            1 buah
cara kerja :
  1. Larutkan NaOH dalam 10 ml Aquadest, aduk hingga larut, dinginkan.
  2. Ambil Minyak sawit (letakkan dalam wadah lain).
  3. (1) + (2), tuang sedikit demi sedikit sambil diblender sampai keadaan trace. (yang dimaksud dengan “trace” adalah keadaan di mana larutan sabun menjadi kental akibat pangadukan, bentuknya seperti mayones, atau fla).
  4. (3) + Lexaine C, blender kembali.
  5. (4) + madu, lalu blender kembali.
  6. (5) + Parfum secukupnya,blender kembali.
  7. Tuangkan ke dalam cetakan ,biarkan mengeras.
Pembahasan :
-Pengertian Sabun:
    Sabun adalah senyawa kimia yang dihasilkan dari reaksi lemak atau minyak dengan Alkali. Sabun juga merupakan garam-garam Monofalen dari Asam Karboksilat dengan rumus umumnya RCOOM, R adalah rantai lurus (alifatik) panjang dengan jumlah atom C bervariasi, yaitu antara C12-C18 dan M adalah kation dari kelompok alkali atau Ion Ammonium.
    Sabun murni terdiri dari 95% sabun aktif dan sisanya air, gliserin, garam dan impurity lain.
Perubahan lemak hewan (misalnya lemak kambing, Tallow) menjadi sabun menurut cara kuno adalah dengan cara memanaskan dengan abu kayu (bersifat basa), hal ini telah dilakukan sejak 2300 tahun yang lalu oleh bangsa Romawi kuno.

-Sifat – sifat sabun yaitu :
a. Sabun bersifat basa. Sabun adalah garam alkali dari asam lemak suku tinggi sehingga akan dihidrolisis parsial oleh air. Karena itu larutan sabun dalam air bersifat basa.
CH3(CH2)16COONa + H2O → CH3(CH2)16COOH + NaOH
b. Sabun menghasilkan buih atau busa. Jika larutan sabun dalam air diaduk maka akan menghasilkan buih, peristiwa ini tidak akan terjadi pada air sadah. Dalam hal ini sabun dapat menghasilkan buih setelah garam-garam Mg atau Ca dalam air mengendap.
CH3(CH2)16COONa + CaSO4 →Na2SO4 + Ca(CH3(CH2)16COO)2
c. Sabun mempunyai sifat membersihkan. Sifat ini disebabkan proses kimia koloid, sabun (garam natrium dari asam lemak) digunakan untuk mencuci kotoran yang bersifat polar maupun non polar, karena sabun mempunyai gugus polar dan non polar. Molekul sabun mempunyai rantai hydrogen CH3(CH2)16 yang bertindak sebagai ekor yang bersifat hidrofobik (tidak suka air) dan larut dalam zat organic sedangkan COONa+ sebagai kepala yang bersifat hidrofilik (suka air) dan larut dalam air.

-Klasifikasi Sabun:
Berdasarkan penggunaannya, sabun dapat diklasifikasi menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Laundry Soap; untuk sabun cuci.
2. Toilet soap; yang digunakan untuk mandi dan perawatan kulit, termasuk juga disini medicine soap.
3. Textile soap, yang digunakan untuk pada proses scouring textile, proses degumming sutera dll.

-Kegunaan Sabun:
Sebagian besar kegunaan sabun di dalam kehidupan sehari-hari adalah bahan pencuci. Sedangkan di dalam industri kosmetik sabun memiliki kegunaan tergantung pada komposisi yang terkandung di dalam sabun itu sendiri.

Kesimpulan  :
  _ Sabun adalah senyawa kimia yang dihasilkan dari reaksi lemak atau minyak dengan Alkali yang juga merupakan garam-garam Monofalen dari Asam Karboksilat dengan rumus umumnya RCOOM.
Bahan mentah pembuatan sabun: Minyak atau lemak, Alkali, bahan tambahan.
 _Reaksi pembuatan sabun:
Saponifikasi
Hidrolisa Lemak dan Penetralan
  _Metode pembuatan sabun:
1. Proses pendidihan penuh
2. Proses semi pendidihan
3. Proses dingin
4. Proses Netral.
  _Proses pembuatan sabun secara komersil:
1. Direct Saponification yang terdiri dari Kettle Boiled Batch Process atau Continuous Saponification Systems,
2. Netralisasi Asam Lemak.